Kekayaan
intelektual bangsa Indonesia sangat beragam dan bernilai tinggi
sehingga layak dan perlu untuk dikaji lebih mendalam. Oleh karena itu,
Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Ecole Francaise
d’Extreme-Orient menyelenggarakan peluncuran Buku “Naik Haji di Masa
Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” yang dilaksanakan di Auditorium
Salemba pada hari Selasa (28/01). Acara peluncuran buku tersebut
dihadiri oleh Pejabat Struktural dan Fungsional Perpustakaan Nasional,
Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional, Karyawan Perpustakaan Nasional,
Prof. Sulistyo Basuki, Kalangan Akademisi, dan undangan lainnya.
Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus Dina Isyanti, sebagai Ketua Panitia menyampaikan laporannya bahwa Perpustakaan Nasional mengadakan Peluncuran Buku “Naik Haji di Masa Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” bertujuan mengungkap dan menyebarluaskan kekayaan budaya berupa pengetahuan yang terekam dalam naskah nusantara, sehingga diharapkan nantinya dapat memberikan wawasan bagi generasi masa kini.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Welmin Sunyi Ariningsih dalam sambutannya menjelaskan bahwa Peluncuran Buku “Naik Haji di Masa Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” yang terselenggara atas kerjasama Antara perpustakaan Nasional dan Ecole Francaise d’Extreme-Orient merupakan suatu perwujudan dan kelanjutan dari MoU yang telah disepakati bersama pada tahun lalu. “Mudah-mudahan acara yang terselenggara ini mendapat restu dan ridho Allah SWT dan menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi semua”, katanya. Welmin atas nama Perpustakaan Nasional secara simbolis kemudian menerima buku “Naik Haji di Masa Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” sebagai perwujudan kewajiban serah-simpan karya cetak dan karya rekam menurut UU Nomor 4 Tahun 1990.
Acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dengan narasumber Titik Surti Nastiti “Catatan tentang Kakawin Sumanasantaka di dalam Naskah Merapi Merbabu” dan Agung Kriswanto “Kakawin Samanasantaka”, serta moderator Arlo Griffiths. Sesi kedua dengan narasumber Henri Chambert-Loir “Naik haji di Masa Silam” dan Azyumardi Azra “Menyimak Buku Naik Haji di Masa Silam” serta moderator Dewaki Kramadibrata.
Kepala Bidang Layanan Koleksi Khusus Dina Isyanti, sebagai Ketua Panitia menyampaikan laporannya bahwa Perpustakaan Nasional mengadakan Peluncuran Buku “Naik Haji di Masa Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” bertujuan mengungkap dan menyebarluaskan kekayaan budaya berupa pengetahuan yang terekam dalam naskah nusantara, sehingga diharapkan nantinya dapat memberikan wawasan bagi generasi masa kini.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Welmin Sunyi Ariningsih dalam sambutannya menjelaskan bahwa Peluncuran Buku “Naik Haji di Masa Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” yang terselenggara atas kerjasama Antara perpustakaan Nasional dan Ecole Francaise d’Extreme-Orient merupakan suatu perwujudan dan kelanjutan dari MoU yang telah disepakati bersama pada tahun lalu. “Mudah-mudahan acara yang terselenggara ini mendapat restu dan ridho Allah SWT dan menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi semua”, katanya. Welmin atas nama Perpustakaan Nasional secara simbolis kemudian menerima buku “Naik Haji di Masa Silam” dan “Kakawin Sumanasantaka” sebagai perwujudan kewajiban serah-simpan karya cetak dan karya rekam menurut UU Nomor 4 Tahun 1990.
Acara dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dengan narasumber Titik Surti Nastiti “Catatan tentang Kakawin Sumanasantaka di dalam Naskah Merapi Merbabu” dan Agung Kriswanto “Kakawin Samanasantaka”, serta moderator Arlo Griffiths. Sesi kedua dengan narasumber Henri Chambert-Loir “Naik haji di Masa Silam” dan Azyumardi Azra “Menyimak Buku Naik Haji di Masa Silam” serta moderator Dewaki Kramadibrata.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar